Tokyo,
Militer Amerika Serikat memberlakukan jam malam nasional bagi seluruh
personel militernya di Jepang. Aturan ini diterapkan setelah dua tentara
AS dituduh memperkosa seorang wanita Jepang.
Sesuai aturan jam malam tersebut, mulai pukul 23.00 hingga pukul 05.00, puluhan ribu prajurit AS yang ditempatkan di Jepang, harus tetap berada di pangkalan militer ataupun di rumah-rumah mereka.
Jam malam ini diberlakukan mulai Jumat malam waktu setempat. Tidak disebutkan sampai kapan jam malam ini akan diterapkan.
"Saya segera memberlakukan jam malam bagi semua personel militer di Jepang, baik yang temporer maupun yang tetap," kata Salvatore Angelella, panglima pasukan AS di Jepang.
Kepada para wartawan di Tokyo seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (19/10/2012), Angelella mengatakan sejumlah langkah evaluasi juga akan dilakukan.
"Jepang merupakan salah satu sekutu terbesar kami, mitra terpercaya dan landasan perdamaian dan stabilitas di Pasifik. Kami akan terus melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan hubungan AS-Jepang tetap kuat," tegasnya.
Pengumuman ini disampaikan setelah penangkapan dua prajurit AS atas dugaan pemerkosaan seorang wanita di Okinawa, Jepang. Kepolisian Okinawa menyatakan telah menangkap Christopher Browning dan Skyler Dozier Walker, keduanya berumur 23 tahun. Kedua prajurit AS itu dituduh memperkosa dan melukai seorang wanita lokal pada Selasa, 16 Oktober lalu.
Diketahui bahwa separuh dari total 47 ribu tentara AS yang ditempatkan di Jepang, berada di Okinawa. Tindak pemerkosaan dan pelecehan seksual yang melibatkan tentara-tentara AS di Okinawa sebelumnya telah menimbulkan kemarahan warga dan aksi demo besar-besaran.
Sesuai aturan jam malam tersebut, mulai pukul 23.00 hingga pukul 05.00, puluhan ribu prajurit AS yang ditempatkan di Jepang, harus tetap berada di pangkalan militer ataupun di rumah-rumah mereka.
Jam malam ini diberlakukan mulai Jumat malam waktu setempat. Tidak disebutkan sampai kapan jam malam ini akan diterapkan.
"Saya segera memberlakukan jam malam bagi semua personel militer di Jepang, baik yang temporer maupun yang tetap," kata Salvatore Angelella, panglima pasukan AS di Jepang.
Kepada para wartawan di Tokyo seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (19/10/2012), Angelella mengatakan sejumlah langkah evaluasi juga akan dilakukan.
"Jepang merupakan salah satu sekutu terbesar kami, mitra terpercaya dan landasan perdamaian dan stabilitas di Pasifik. Kami akan terus melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan hubungan AS-Jepang tetap kuat," tegasnya.
Pengumuman ini disampaikan setelah penangkapan dua prajurit AS atas dugaan pemerkosaan seorang wanita di Okinawa, Jepang. Kepolisian Okinawa menyatakan telah menangkap Christopher Browning dan Skyler Dozier Walker, keduanya berumur 23 tahun. Kedua prajurit AS itu dituduh memperkosa dan melukai seorang wanita lokal pada Selasa, 16 Oktober lalu.
Diketahui bahwa separuh dari total 47 ribu tentara AS yang ditempatkan di Jepang, berada di Okinawa. Tindak pemerkosaan dan pelecehan seksual yang melibatkan tentara-tentara AS di Okinawa sebelumnya telah menimbulkan kemarahan warga dan aksi demo besar-besaran.