Laporan tak mendasar
Sebelum Rwanda terpilih untuk masuk dalam Dewan Keamanan PBB
pada pekan ini, Republik Demokratik Kongo telah menyatakan penolakan
secara resmi atas pengajuan Rwanda tersebut.
Tetapi salah satu diplomat Kigali di PBB mengatakan para pemilih tidak boleh terpengaruh oleh laporan yang tak mendasar.
Wartawan BBC di PBB melaporkan bahwa tidak ada selera dari Dewan Keamanan PBB untuk memberikan sanksi bagi pejabat senior Rwanda sebagaimana yang dituduhkan dalam laporan.
Tetapi ada keprihatinan atas kekerasan di kawasan timur Kongo yang berpotensi mengganggu stabilitas kawasan.
Rwanda selama ini dikenal mendukung kelompok bersenjata di kawasan timur Kongo sebagai jalan untuk melawan pemberontak Hutu yang kabur ke kawasan tersebut setelah genosida tahun 1990-an.
Rwanda dituduh menggunakan milisi untuk terlibat dalam pertempuran di kawasan yang terkenal kaya mineral tersebut. Pemerintah Rwanda sendiri berulang kali membantah tuduhan.
Pemberontatakan M23 dimulai April silam ketika sebuah milisi yang bergabung dalam militer Kongo memberontak dan mengamuk di kawasan timur Kongo.
Sejak saat itu setengah juta orang mengungsi akibat pertempuran antara M23 dengan militer.
Dewan Keamanan PBB meminta kepada kelompok pemberontak untuk mengijinkan akses tanpa batas bagi bantuan kemanusiaan untuk masuk di kawasan yang mereka kuasai.
Tetapi salah satu diplomat Kigali di PBB mengatakan para pemilih tidak boleh terpengaruh oleh laporan yang tak mendasar.
Wartawan BBC di PBB melaporkan bahwa tidak ada selera dari Dewan Keamanan PBB untuk memberikan sanksi bagi pejabat senior Rwanda sebagaimana yang dituduhkan dalam laporan.
Tetapi ada keprihatinan atas kekerasan di kawasan timur Kongo yang berpotensi mengganggu stabilitas kawasan.
Rwanda selama ini dikenal mendukung kelompok bersenjata di kawasan timur Kongo sebagai jalan untuk melawan pemberontak Hutu yang kabur ke kawasan tersebut setelah genosida tahun 1990-an.
Rwanda dituduh menggunakan milisi untuk terlibat dalam pertempuran di kawasan yang terkenal kaya mineral tersebut. Pemerintah Rwanda sendiri berulang kali membantah tuduhan.
Pemberontatakan M23 dimulai April silam ketika sebuah milisi yang bergabung dalam militer Kongo memberontak dan mengamuk di kawasan timur Kongo.
Sejak saat itu setengah juta orang mengungsi akibat pertempuran antara M23 dengan militer.
Dewan Keamanan PBB meminta kepada kelompok pemberontak untuk mengijinkan akses tanpa batas bagi bantuan kemanusiaan untuk masuk di kawasan yang mereka kuasai.